Minggu, 05 Agustus 2012

NEW MEMBER

Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan ini saya umumkan daftar kakak-kakak damping T.P 2012/2013 dan nama-nama new member KIR MANSA
Aan Raden Bagus : Ronto G K dan A Zaiman
Astina Riyana :Siti Rahmatalia
Aulia Hardiyanti : Adillah A S P dan Nur R Firas
Avika Aprilia : Novita Viera R
Devi Andriani : Rina A F
Devi Tiarasani :Rizki Andreani
Dina Ayu Purbasari :Ayu Lestari dan Umi Sholehah
Dinda Puji Lestari :M. Rofi U dan Kang Heji D P
Eliza Triyana Pz :Verdy P L dan Regiana Revilia
Fitri Ramila S : Anastasya W
Indriani Ibrahim :Syifa Chusnul K
Intan Suri M P : Alfredo D dan Ilham F
Lusi Heria S : Nurfadhilla R
M. Nofriza B :Achmad Hendi S
M. Yaqub Al Abror : Adrian Yoga P dan Rahmad H
Muhammad Rif'atullah : Rousan Fiqri Dan Wahyu Nurdiansyah
Meri Dwi Putri : Indah Ningtyas A P dan Izzati N A
Naili Ihdayati : Meta Kartika Sari
Raissa Amalia R : Bella Ayoe Dhea Rosa
Ruri Suci Muliasari : Sofiatul Af Idah
Siti Nur Azizah W : Rohadatul Aisy L
Suci Rengganis : Desiyanti Yusuf dan Herrianita R N
Purma Nailu Safiroh W P : Ipang Setiawan Dan Rasyid Kurniawan
Wahyu Dwi Astuti : Imron R dan Ade Nia K
Zakiyah Rahim : Rhizma Nur Fitria
 
sekian dari saya Mohon Maaf apabila ada kesalahan.
Trimakasih
wassalammualaikum wr.wb.

Sabtu, 07 April 2012

struktur organisasi KIR MAN 1 B.LAMPUNG

Untuk mencapai kesuksesan, kita jangan hanya bertindak, tapi juga perlu bermimpi, jangan hanya berencana, tapi juga perlu untuk percaya.

silsilah KIR mansa Th 2009/2010
ketua umum : Dian aprilia
ketua I : novita anggraini
ketua II :hardinawati
bendahara :rosi agustina
sekretaris : mirfa
ANGGOTA

silsilah KIR MANSA Th.2010/2011
ketua umum : nella kurnia
ketua 1 : nurjannah
ketua 2 : athika handayani
bendahara : iqlima amelia
sekretaris : aulia rossa iqmy
ANGGOTA



silsilah KIR MANSA Th.2011/2012

ketua umum: m. arie zainun najieb
ketua 1: fathurrahman
ketua 2: putri desca
bendahara 1: retno wulandari
bendahara 2: reny virgiani
sekretaris 1: andrian sujatmiko
sekretaris 2: hanna fauziyanah
ANGGOTA

kebersamaan yang selalu ada..

sejarah MAN 1

Madrasah Aliyah Negeri 1 Tanjungkarang berdiri pada tanggal 1 Juli 1979. Madrasah ini merupakan alih fungsi dari Sekolah Persiapan Institut Ilmu Agama Islam Negeri (SPAIN) Tanjungkarang. Madrasah yang dahulu masih menyatu dengan kampus IAIN Lampung di Kaliawi ini juga merupakan MAN yang pertama di Propinsi Lampung. Nama madrasah ini adalah Madrasah Aliyah Negeri Tanjungkarang. Perubahan penyebutan menjadi MAN 1 Bandar Lampung oleh masyarakat merupakan penyesuaian atas perubahan nama ibukota provinsi Lampung.
Seiring dengan proses perkembangan kota dan kondisi yang masih sulit untuk melakukan pengembangan saat itu, Bapak Yasir Hadibroto sebagai Gubernur KDH Lampung saat itu melalui Ka. Kanwil Depag Bapak Prof. Drs. H. Masdar Helmi, menghibahkan lahan seluas 2 Ha di Sukarame untuk dijadikan lokasi pembangunan MAN 1 Bandarlampung. Wali Kota Bandar Lampung saat itu juga memberikan lahan seluas 0,6 Ha, sehingga luas madrasah ini secara keseluruhan menjadi 2,6 Ha (26.000 m2). Pembangunan pertama di lokasi yang baru ini dimulai tahun 1981, dan hanya membangun 3 lokal yang dialokasikan untuk siswa kelas 3 pindahan dari kampus Kaliawi. Sejak saat itu pembangunan secara bertahap terus berlanjut hingga saat ini.
Untuk menjawab tantangan zaman dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan kehadiran ulama intelektual, pada tahun 1999 atas gagasan Bpk. Prof H. Munawir Sadzali MA sebagai Menteri Agama saat itu, MAN 1 Bandarlampung ditetapkan sebagai satu dari 27 Madrasah Aliyah di Indonesia untuk menyelenggarakan program peningkatan Ilmu Agama. Program ini selanjutnya disebut Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK). Keberadaan  MAPK adalah sebagai program yang setara dengan program lain yang ada di MAN 1 Bandarlampung. Kurikulum yang digunakan 70% merupakan ilmu agama dan 30% merupakan ilmu umum, dengan bahasa pengantar bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Dengan jumlah siswa 40 siswa putra yang diasramakan serta disubsidi oleh Depag, program MAPK menjadi program unggulan. Keunggulan ini terutama pada kemampuan siswa berkomunikasi menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris, serta kemampuan siswa MAPK menembus berbagai perguruan tinggi favorit di luar negeri, yakni Mesir, Arab Saudi, dan Malaysia. Berkat keunggulan yang kian nyata, program MAPK mendapat dukungan dari Bpk. Gubernur Pudjono Pranjoto, melalui Bpk. Ka.Kanwil Depag Lampung, Drs. H. Syamsuddin Thaher, yakni pemberian bantuan fasilitas infrastruktur berupa jalan, mess guru tutor, dan dana operasional.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah tahun 1992 tentang alih fungsi PGAN menjadi MAN, MAN Tanjungkarang berubah menjadi MAN 1 Tanjungkarang, dan dengan sendirinya orientasi pengembangan mutu madrasah tidak hanya pada program Ilmu Agama, melainkan juga pada program IPA dan IPS. Kebijakan ini menempatkan posisi madrasah sama dengan SMU, oleh karena itu tantangan madrasah menjadi relatif berat. Untuk menjawab persaingan dengan SMU namun tetap menjaga ciri keislamannya, pada tahun 1996 MAN 1 Tanjungkarang membentuk kelas Intensif yang pembiayaannya dibantu oleh orang tua siswa dimana program ini  berorientasi pada keunggulan MIPA. Program ini cukup berhasil mengangkat prestasi madrasah khususnya dalam berbagai lomba bidang studi umum. Selain itu cukup banyak para alumni yang berhasil melanjutkan pendidikannya di berbagai PTN favorit di Indonesia.
Berkat berbagai keberhasilan tersebut, serta didukung oleh SDM yang dimiliki, pada tahun 1998 MAN 1 Tanjungkarang mendapat kepercayaan menjadi MAN Model, yakni MAN percontohan yang didanai oleh ADB melalui proyek Development Madrasah Aliyah Project (DMAP) dengan SK Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama Nomor: IV/PP.006/KEP/17A/98 tanggal 28 Februari 1998. Untuk mendukung program tersebut, MAN Model dilengkapi dengan beberapa fasilitas, termasuk Pusat Sumber Belajar Bersama (PSBB) dan Pusat Pengembangan Madrasah (PPM).
Menindaklanjuti perkembangan global yang kian pesat dan tantangan yang semakin besar bagi generasi Islam mendatang serta keinginan masyarakat untuk memiliki madrasah yang berkualitas, diakui pada tingkat regional, nasional bahkan pada skala internasional, untuk itu MAN 1 Bandar Lampung diharapkan mampu mewujudkan keluaran  siswa yang tanggap dan mampu mengatasi berbagai tantangan dalam persaingan global. Salah satu upaya yang dianggap akan mampu mewujudkan hal tersebut adalah dengan memproyeksikan diri pada perubahan visi dam misi yang akan dikembangkan menuju madrasah nasional  berstandar internasional.
Untuk menuju kearah visi dan misi perlu adanya dukungan terutama pada pemerintah c/q Departemen Agama serta Pemerintah Daerah dan masyarakat yang peduli madrasah dalam program percepatan tercapainya 8 standar pendidikan yang ditetapkan oleh BNSP serta meningkatkan kearah tercapainya standar internasional baik bidang ilmu agama maupun bidang umum.
Adapun kepemimpinan MAN Model sejak berdirinya telah mengalami beberapa pergantian kepemimpinan yaitu :
1
Drs. Mansyur
periode
1979
-
1981
2
Drs. H. Ngatio Haryantyo
periode
1981
-
1985
3
Drs. H. Umar Choli
periode
1985
-
1988
4
Drs. H. Jauhari Mauludin
periode
1988
-
1999
5
Drs. H. M. Husni Salman
periode
1999
-
2000
6
Drs. Sabihis
periode
2000
-
2005
7
Drs. H. Jamsari, M.Ag.
periode
2005
-
Sekarang

Profil MAN 1 Bandar Lampung

Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN 1) Bandar Lampung berdiri pada tahun 1979 dengan kampus beralamtkan di Jl. Letkol H. Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung merupakan sekolah umum yang berciri khas Agama Islam.
Dalam upayanya meningkatkan mutu pendidikan, MAN 1 Bandar Lampung telah dijadikan sebagai Madrasah Model di Privinsi Lampung sejak tahun 1998.

Merespon perkembangan global yang kian pesat dan tantangan yang semakin besar bagi generasi islam mendatang serta keinginan masyarakat untuk memiliki Madrasah yang berkualitas, diakui pada tingkat regional, nasional, bahkan pada skala internasional, MAN 1 Bandar Lampung berupaya menghasilkan lulusan yang tanggap dan mampu mengatasi berbagai tantangan persaingan global. Salah satu upaya untuk mewujudkan harapan tersebut adalah dengan memproyeksikan diri pada perubahan visi dan misi yang akan dikembangkan menuju madrasah yang berstandar internasional dimana keluarannya terdiri dari dua kategori, yaitu standar umum dengan sertifikasi dari Cambrigh University dan standar ilmu agama dengan sertifakasi dari Al-Azhar University, Cairo.

Sebagai bahan pijakan adalah pasal 50 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas 2003) mengamanatkan agar pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua pendidikan bertaraf internasional. Sedangkan pasal 30 ayat (3) mengamanatkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesui dengan satua pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.